Minggu, 29 Juli 2012

TANDA-TANDA KEMUNDURAN IMAN

Matius 26:14-16

Adalah suatu hal yang tragis dimana ada orang yang telah sekian lama menjadi orang percaya tetapi akhir hidupnya justru mengalami kematian iman. Ada orang yang bahkan melayani TUHAN sekian lama, tetapi kemudian imannya mengalami kematian.
Ada satu contoh yang bisa kita lihat dalam Alkitab tentang seorang pribadi yang mengalami kegagalan dalam imannya. Orang tersebut adalah Yudas Iskariot. Yudas ini adalah satu contoh tragis bagi kita tentang orang yang mengalami kejatuhan iman. Pada awal-awalnya dia melayani dalam kelompok murid Tuhan Yesus, menjadi seorang rasul, terlibat dalam pelayanan bersama-sama dalam lingkungan yang dekat dengan Tuhan Yesus, bahkan melayani bersama-sama dengan Tuhan Yesus, namun pada akhirnya dia menjual Yesus dan mati bunuh diri.
Nah, bagaimana kita bisa mengetahui tanda-tanda ketika seseorang mulai mengalami degradasi/kemunduran iman?
1).Egois/ Mulai mencari keuntungan pribadi 
"Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" (Mat 26:15)
Ketika seseorang mulai fokus pada diri sendiri, dia sebenarnya mulai menempatkan dirinya pada situasi yang berbahaya, karena kasih mulai diarahkan hanya kepada diri sendiri. Padahal kasih harus terpancar keluar dari kehidupan semua anak Tuhan. Obyek kasih adalah kepada Allah dan sesama,barulah diri sendiri, jangan sampai salah dalam menerapkan (Mat 22:37-39)
2).Materialis
"Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya" (Mat 26:15)
Jika perkara jasmani mulai menjadi prioritas, atau pikiran mulai dipenuhi keinginan mendapatkan materi, ini adalah juga tanda awas bagi orang percaya. Dalam Alkitab sering menegaskan kita harus mencari perkara Kerajaan Sorga, yaitu hal-hal rohani (Mat 6:33).
3).Meninggalkan persekutuan orang percaya
"Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam" (Yoh 13:30)
Kalau seseorang mulai menjauh dari perhimpunan orang percaya, itu tandanya dia lagi mengalami kemunduran iman. Ada orang lebih senang tidak mengikuti ibadah, doa, bahkan persekutuan dengan sesama saudara seiman. Mereka lebih senang menolak berkat-berkat rohani, hadirat Allah dan tidak menginginkan janji-janji Allah berlaku dalam kehidupan mereka. Alkitab menegaskan bahwa janganlah kita membiasakan diri untuk tidak mengikuti persekutuan sesama orang percaya dalam mencari hadirat Tuhan.
Saudara-saudaraku yang terkasih...
Jangan sampai kita menjadi orang yang gagal dalam iman.
Apa gunanya kita hebat dalam melayani tetapi pada akhir kehidupan kita justru iman kita mundur...
Tetaplah percaya pada Tuhan, dan jangan sampai keegoisan, keinginan akan hal-hal jasmani, bahkan persekutuan sesama orang percaya kita tinggalkan.
Tuhan Yesus Memberkati.
(Donny Dyonn Wotulo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar