Matius 12:20-21
Manusia
adalah insan yang tidak sempurna, memiliki kelemahan dan keterbatasan.
Dengan keberadaan ini, adalah wajar untuk dapat berbuat kesalahan. Dan
wajar ketika berbuat kesalahan, timbul rasa penyesalan dan kekecewaan
atau perasaan sakit. Sangat dipahami dalam keadaan seperti ini ada
suatu proses di mana kita mencari penyebab kesalahan dan mulai untuk
melimpahkan seluruh rasa bersalah dan ketidaknyamanan yang kita alami.
Mungkin kita menyalahkan waktu, situasi atau orang-orang, bahkan
menyalahkan diri sendiri. Ini adalah wajar. Namun adalah kesalahan dan
kebodohan jika kita terjebak dan terus meratapi kesalahan dan tetap
dalam perasaan kecewa dan penyesalan. Apalagi jika kita tidak mau
bangkit dan belajar dari kegagalan kita. Selama kita masih diperkenankan
TUHAN untuk hidup, berarti masih ada kesempatan untuk memperbaiki
kesalahan dan kegagalan kita, masih ada keberhasilan dan kejayaan yang
bisa kita raih di masa depan. Jika TUHAN mengampuni kita, mengapa kita
tidak mengampuni diri kita. Jika TUHAN masih memberikan kesempatan bagi
kita untuk berhasil, mengapa kita tidak bisa berharap dan memberikan
kesempatan bagi diri kita sendiri. Karena Tuhan tidak pernah putus asa
kepada kita, apapun keberadaan kita. TUHAN sanggup memulihkan dan
memperbaiki kehidupan kita dengan kuasa kasih-NYA. TUHAN mampu membuat
kegagalan dan kesalahan kita menjadi pengalaman dan pelajaran berharga
dalam hidup kita.
AMIN.
TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA.
(Donny Dyonn Wotulo)