Tetaplah berdoa.” (1 Tes 5:17 )
Bagi orang percaya, doa
merupakan suatu hal yang sangatpenting Doa adalah nafas hidup orang
percaya. Karena doa bukan hanya suatu bentuk ritual, bukan hanya sesuatu
yang harus dipelajari, tetapi doa merupakan suatu hal yang harus
dikerjakan, dan harus merupakan gaya hidup yang mutlak untuk dijalani
Kehidupan doa orang percaya memiliki tiga tingkatan yaitu:
1) Disiplin berdoa
Dalam
taraf kehidupan doa ini, seorang percaya menjalani kehidupan doanya
dengan membuat ikatan terhadap berdoa.Ada suatu keharusan berdoa yang
mesti dijalaninya. Orang percaya ini mulai menjalani waktu-waktu doa
dengan terikat pada rangkaian jadwal doa. Ini serupa dengan orang yang
lagi sakit harus mengkomsumsi obat untuk kesembuhannya. Jika dia ingin
sembuh maka dia harus memakan obat sesuai dengan resep. Ada takaran dan
waktu yang harus diikuti Tak peduli suka atau tidak, ia harus mengikuti
resep obat itu Begitu pula dengan disiplin berdoa. Mau atau tidak mau
harus berdoa sesuai jadwal doa
2) Gemar berdoa
Di taraf ini
berdoa merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan Orang percaya pada
tingkatan ini mengambil banyak waktu untuk berdoa waktu-waktu berdoa
adalah tidak tetap hanyalah berdoa pada waktu orang percaya ini mau
untuk berdoa. Bagai permen, umumnya kita sangat suka memakan permen
daripada memakan obat, tetapi kita tidak dapat memakan permen di
sepanjang hari dalam kehidupan kita
3) Butuh berdoa orang yang percaya masuk tingkatan kehidupan doa yang penuh gairah.
Berdoa
adalah suatu kebutuhan pokok dalam kerohanian orang percaya. Berdoa
menjadi suatu bentuk rutinitas yang mutlak dilakukan. Dalam taraf ini
ada jadwal berdoa yang teratur dan tetapi masih juga suka berdoa di luar
jadwal yang disusun. Berdoa menjadi kebutuhan primer, serupa udara yang
mesti kita hirup agar bisa bernafas dan terus hidup
Pertanyaannya, sudah di level manakah kehidupan doamu?
(donny dyonn wotulo)